Tuesday, January 02, 2007

Episode 6: Bandara

Ega...!!! Ega...!!!
aduh gw kangen sama lo ga.. Gw pingin ketemu.....

Dodo terus berlari. Tak peduli perutnya yang menggelambir, bergerak ke kanan dan ke kiri. Tujuannya hanya satu. Bertemu sahabatnya secepat mungkin.

"Mampus gw. Yaka!!" sekejap dia melakukan rem mendadak. Cciiiiiittt!!! Ia menoleh ke belakang. Berharap melihat sosok sahabatnya itu berada di belakangnya.
Yap, Yaka masih berada jauuuuh di belakangnya. Lho, tapi koq dia tidak berlari?
Dilihatnya Yaka tengah berjuang melawan gerombolan laron yang mengepung Yaka dari segala penjuru.
“Ya ampun ka, gw doain lo selamet dari gerombolan pens lo itu, ” batin Dodo. Lalu dia berlari lagi.

Akhirnya dia sampai ke kerumunan orang-orang yang sedang menjemput kenalannya sama seperti Dodo. Tapi jelaslah beda. Dodo akan menemui Ega, sahabatnya yang sudah tujuh tahun tidak ditemuinya.

Dodo mulai celingukan dia nyari tanda-tanda bahwa pesawat yang ditunggunya telah mendarat dan mengeluarkan penumpang-penumpangnya. Dodo melihat seorang bapak yang tampak sedang menunggu sesuatu dari dalam bandara.

”Udah lama pak? Pesawatnya udah landing belum ya, Pak? Saya mau jemput sahabat saya nih, Pak.” tanya Dodo sambil senyam-senyum.
Orang yang ditanya menoleh. Tapi tidak ada jawaban. Dilihatnya Dodo dari ujung rambut sampe ke kakinya, kemudian menengok lagi ke arah bandara tanpa mempedulikannya.

Duilee ni bapak sombong bener sih? Ehmm.. apa mungkin gw kurang ramah kali yee??

Orang seperti Dodo pantang menyerah. Ditanyanya sang bapak sekali lagi. Kali ini dengan
penuh senyum ramah dan sopan-santun-gemah-ripah-lohjinawi-(loh?)
”Maap, Pak. Bapak lagi nunggu siapa yah kalo saya boleh tau? Pesawatnya sudah landing belum ya pak?”
Kali ini Dodo berusaha tersenyum semanis mungkin. Biarpun Dodo ini gak ganteng tapi senyumnya itu bisa dibilang manis banget. Tulus dari hati gitu. Bapak itu menoleh sekali lagi namun kali ini tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Tetap tanpa suara.

Beberapa saat kemudian dari dalam bandara keluar beberapa penumpang yang baru turun dari pesawat. Secara refleks Dodo dan sang bapak langsung melakukan scanning terhadap para penumpang tersebut.

Ega...Ega...Aduh mana sih. Tak disadari mulutnya komat kamit menyebutkan nama Ega.
"Pak ini bener kan pesawat GA 816 dari Hongkong?" Dodo mulai tidak sabar.
Sang Bapak malah pergi. Dodo terkesiap. Ia melihat sang bapak menghampiri seorang wanita cantik yang tampak sehabis berlibur dari suatu tempat wisata pantai. Gayanya yang stylish sempat memukau mata Dodo yang emang jarang ngeliat cewek cantik dan modis.

Woow.. Nyebut do..
”Taksi neng, Taks. A a’ bawa keun barang na ”, sang Bapak mulai bersuara..
”Halah, Sopir taksi tooh”, Dodo geli sendiri.

Dodo sadar bahwa untuk mencari Ega dari luar pasti agak sulit karena dia harus bersaing dengan supir-supir taksi yang mulai mempraktekkan ilmu marketing-nya masing-masing. Dia pun memutuskan untuk mencoba masuk ke dalam bandara. Setidaknya di dalam lebih luas dan dia bisa memberikan surprise buat Ega.

”Mau kemana dik?” seseorang mencengkeram tangannya.


-**-

No comments: