Thursday, December 30, 2010

Episode 26: Rembulan

Jam digital telah menunjukkan angka 3.00. Tapi Yaka tetap tidak dapat terpejam. Ruangan itu begitu sunyi, hanya diselingi dengkuran sahabat dekat yang tengah terbaring lelap di sampingnya. Pikirannya terpaku pada kejadian tadi malam, dan pada kehangatan yang ia rasakan beberapa hari ini. Sedang apa Ega sekarang?

Kularut dalam kesunyian malam
Diantara dua mata yang tak terpejam
Kutatap engkau wahai rembulan
Dengarlah nyanyian hati yang tertahan

Terjagakah ia seperti ku yang selalu terjaga
Karenanya
Terbayangkahku olehnya seperti ku yang selalu
Membayangkannya

Temani ia rembulan seperti kau temaniku
Lalui malam
Suarakan nyanyian ini
hingga ia tertidur dan bermimpi

Ku kan terjaga untuknya
Seperti kau terjaga untukku
Di setiap malamnya

Hingga ku tertidur di sini
Dengannya dalam mimpi


-* *-

No comments: