Thursday, December 30, 2010

Episode 17: Miliknya yang Terdalam

Malam telah larut, dan bulan menampakkan keindahannya. Suasana cukup sepi di sekitar situ. Yang terdengar hanya bunyi jangkrik yang bernyanyi di indahnya malam. Tak lama kemudian terdengar deru mesin mobil melaju perlahan kemudian berhenti di depan sebuah rumah.

"Makasih semuanya," Kayla bangun dari duduknya dan keluar. Secara refleks, Dodo pun mengikutinya.
"Ga mampir dulu?" Kayla menawarkan diri.

Semua terdiam. Yaka menoleh pada Dodo yang masih berdiri di luar. Ega pun demikian. Dodo tersadar, semua menunggu jawabannya. "Eh.. ehm.. ehm.. Ga usah deh.. Udah malem." jawabnya.

"OK deh kalo gitu. Sekalilagi makasih yah."
"Kay," panggil Dodo. "Salam buat Patung Pembebasan Irian Barat" ia tersenyum, dan kemudian masuk ke dalam mobil.

Tidak ada jawaban dari Kayla. Ia pun hanya tersenyum dan masuk ke dalam rumah.

"Ciiiieeehh gentle banget nih, pake ikut keluar lagi". Ega menowel Dodo, menggodanya.
"Maksudnya Jeng?"
"Ah.. keliatan lagi Do.. " Yaka tak kalah dahsyat menggodanya.
"Ooh Kayla? Hehehehehe.. Ga tau ah. Liat aja nanti"
"Sekarang kan lo dah punya alamat rumahnya.. Dah bisa ngapel doong" Yaka terus saja menggoda.
Dodo tersenyum, "Jangankan alamat rumah, yang paling dalem dari dia juga ada di gw.."
Yaka dan Ega tidak mengerti. "Maksudnya?"
"Itu..." Dodo mengubah posisi duduknya agar bisa terlihat oleh kedua sahabatnya. Kemudian ia menggambarkan segitiga dengan dua tangannya.
"Apa ah.. Ga ngerti.." Ega protes. Dahinya berkerut.
"Di Bandara.. Inget kan?" kali ini ia mengulang lagi penggambaran segitiga itu.
"Haaa?" Yaka dan Ega berteriak serempak. Dan semuanya tertawa terbahak..
“Jadi G-String itu....??” Ega tak dapat meneruskan lagi. Ia sudah kembali terbahak..
"Jjjjiieeeh Dodooo.. " Yaka semakin bersemangat menggoda.

Dodo tak lagi menanggapi. Ia kencangkan suara radio tape agar suara-suara menggoda itu tak hinggap lagi di telinganya. Terlebih agar ia dapat mendengarkan suara hatinya yang bersenandung bahagia.

There used to be a greying tower alone on the sea.
You became the light on the dark side of me.
Love remained a drug that's the high and not the pill.
But did you know,
That when it snows,
My eyes become large and
The light that you shine can be seen.


-**-

No comments: